Pengamat Nilai Fakhri Layak dipertahankan oleh Timnas Indonesia U-19

Kabar datang dari Fakhri Husaini yang dianggap oleh pengamat sepak bola nasional, Tommy Apriantono, layak untuk dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19. Tommy menyebutkan bahwa kesuksesan Fakhri Husaini membawa Timnas Indonesia lolo ke putaran final Piala Asia U-19 2020 merupakan bukti nyata alasan mengapa ia harus dipertahankan. Lebih-lebih lagi, Fakhri pun pernah membawa tim yang sama lolos ke ajang Piala Asia U-16 tahun 2017 lalu.

Tommy Apriantono Anggap Fakhri Pantas dipertahankan

Sebenarnya Fakhri sudah membuktikan di (Timnas Indonesia) U-16. Dia bisa lolos ke Piala Asia dan dengan pemain yang sama sekarang lolos ke Piala Asia U-19. Kalau sekarang kontraknya habis, ya bagusnya kontraknya begitu, selesai turnamen beres,” kata Tommy dikutip dari CNN Indonesia hari Selasa (12/11) kemarin.

Dirinya juga berpendapat bahwa kontak kerja yang bagus untuk pelatih adalah penilaian dalam satu turnamen. Hasil di mana pelatih itu bisa membawa tim di suatu turnamen itu lah yang menjadi evaluasi untuk kelanjutan kontrak kerjanya.

“Kalau gagal diputus, kalau sukses ya dibicarakan lagi bagaimana gaji barunya, termin kontraknya dan target selanjutnya,” imbuh Tommy. Menurut dirinya juga, Fakhri Husaini ini sangat layak untuk mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI.

Akan tetapi, dalam kontak barunya nanti dapat diperjelas lagi terminnya, apakah sampai dengan Piala Dunia U-20 2021 atau Cuma sapai di Piala Asia U-19 2020 esok. Posisi Fakhri saat ini disebutnya sangat jauh berbeda dengan yang dialami oleh Simon McMenemy dengan Timnas Indonesia senior. Simon, menurutnya, sangat layak untuk dipecat oleh PSSI karena ia gagal membuahkan prestasi untuk skuad Garuda Indonesia, baik dari segi penampilan maupun dari segi hasil.

“Saran saya adalah Fakhr diperpanjang sampai dengan Piala Asia. Kalau misalnya di Asia bagus, tapi tidak lolos ke Piala Dunia ya dibicarakan lagi. Fakhri sudah membuktikannya dengan prestasi sejauh ini.”

“Menurut saya, Fakhri sudah seharusnya layak untuk mendapatkan kenaikan gaji. Kita jangan terlalu kagum dengan pelatih asing. kalau bisa gaji Fakhri disetarakan dengan pelatih asing kalau memang sama-sama berprestasi,” ungkapnya lagi dikutip dari CNN Indonesia.

Pengamat Kusnaeni Juga Nilai Fakhri Patut dipertahankan PSSI

Sementara itu, Kusnaeni, pengamat sepak bola nasional lainnya juga mempunyai pandangan yang serupa dengan Tommy. Dari 3 parameter yang dipakai untuk bahan evaluasi, Fakhri sebenarnya sudah masuk ke semua unsure untuk tetap dipertahankan oleh PSSI.

“Saya melihat pelatih itu ukurannya yang pertama, apakah bisa mencapai target? Fakhri targetnya pulsa777 lolos ke Piala Asia bisa terpenuhi. Kedua, apakah bisa membawa kemajuan untuk tim? Saya lihat tim mengalami progress dan kemajuan yang cukup baik. Kemudian ketiga, apakah punya hubungan baik dengan pelatih di kelompok usia terkait, misalnya dengan U-23 dan federasi? Menurut saya semua baik. Jadi tidak ada yang membuat Fakhri tidak diperpanjang kontraknya,” katanya.

Argumentasi bahwa untuk bisa tampil di Piala Dunia harus menggunakan pelatih asing ini disebut oleh Kusnaeni sebagai pemikiran yang using. Menurutnya, masalahnya bukan lah di pelatih asing atau di pelatih lokal untuk menentukan siapa kah yang cocok untuk melatih, namun parameter yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

“Kalau pelatih lokal ini kan sudah kenal dengan budaya lokal. Bagaimana sikap keseharian pemain, maunya apa. Kalau pelatih asing ini belum tentu dia paham. Harus adaptasi lagi, butuh waktu dan lainya,” tukasnya.