Deretan Kegagalan Filipina menjadi Tuan Rumah SEA GAMES 2019

Berbagai kondisi tak menyenangkan mewarnai gelaran SEA Games 2019 di Filipina sehingga tuan rumah mendapat banyak pemberitaan tajam di berbagai negara. Secara umum Filipina dapat dikatakan tidak siap untuk menyelenggarakan pesta olahraga paling besar se-Asia Tenggara tersebut.Selain media, para netizen juga tak henti menghujani kritik pedas melalui media social seperti Instagram dan Twitter terkait kondisi tersebut.

 

Deretan masalah yang terjadi pada penyelenggaraan SEA Games 2019

Inilah berbagai masalah yang menimbulkan ketidaknyamanan terutama bagi para atlet dari berbagai negara yang bertanding dalam SEA Games.

  1. Aplikasi SEA Games 2019 – Tak seperti gelaran pesta olahraga di tahun-tahun sebelumnya kali ini tak tersedia aplikasi official 2019 SEA Games. Sebelumnya aplikasi dimaksud diumumkan oleh penyelenggara sudah dapat didownload baik untuk IOS atau Android pada berbagai gerai digital.

Pada aplikasi tersebut seharusnya netizen dapat mengakses berbagai hal terkait SEA Games, mulai dari jadwal, informasi tentang atlet, hingga perolehan medali. Kondisi tersebut memancing komenter netizen pada akun Instagram @2019seagamesph serta meminta link download yang benar.

 

  1. Ruang konferensi pers – Hal yang cukup mengagetkan pada gelaran pesta olahraga tersebut adalah ruang konferensi pers yang disediakan oleh panitia. Ruangan tersebut terlihat memprihatinkan berupa bangunan setengah jadi dengan perlengkapan kursi plastic, sebuah pengeras suara, meja lipat, dan kipas angin. Proses registrasi bagi para awal media yang terdiri dari 11 negara anggota ASEAN pun dilakukan dengan system manual.

Belum ada informasi lebih lanjut dari panitia (PHISGOG –  Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee) apakah ruangan tersebut hanya sementara atau akan digunakan seterusnya.

 

  1. Makanan halal – Banyak delegasi dari negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam mengonsumsi secara tak sengaja hidangan yang terbuat dari daging babi. Hal ini juga dialami para atlet Indonesia. Hal ini terjadi karena panitia tak memisahkan antara hidangan halal dan non halal.

Pasca peristiwa menggegerkan tersebut pihak manajemen Whitewoods Convention and Leisure Hotel, melakukan klarifikasi.Surat yang diterbitkan tersebut berupa penjelasan kepada panitia bahwa menu Kikiam yang mereka sediakan dibuat dari daging ayam.Pihak hotel bahkan menjamin bahwa mereka memiliki bukti kuat atas klarifikasi tersebut.

 

  1. Transportasi dan akomodasi – Beberapa tim delegasi dari berbagai negara mengalami ketidaknyamanan setelah terlantar di bandara selama berjam-jam. Salah satu yang cukup parah terjadi pada tim negara Timor Leste yang menunggu di airport hingga 3 jam sebelum shuttle jemputan tiba. Mereka pun diantarkan ke hotel yang ternyata bukan penginapan yang disediakan bagi rombongan.

Hal yang sama terjadi pada timnas U-22 Myanmar yang juga terlantar di bandara dan dijemput dengan Shuttle yang buruk. Tim Thailand terpaksa harus menempati kamar bertiga walaupun didesain hanya untuk dua orang.Mereka pun terpaksa membatalkan latihan karena terjebak macet.

 

Kondisi paling miris mungkin dialami oleh delegasi dari Kamboja yang harus tidur beralas karpet di ruang konferensi hotal karena kamar mereka belum siap.Kamera media bahkan menangkap momen para atlet tengah tidur bergeletakan di lantai dengan alas karpet.

  1. Infrasturktur belum rampung – Beberapa fasilitas yang sedianya akan digunakan untuk pesta olahraga tersebut juga belum selesai dibangun. Ini misalnya Rizal Stadium yang seharusnya digunakan untuk laga sepak bola. Bagian yang belum selesai adalah kamar mandi venue.

Pemasangan karpet juga dilakukan sesaat sebelum tim sepak bola Thailand dan Myanmar melintasinya.

Menteri olahraga RI Zainuddin Amali beberapa waktu yang lalu menghimbau masyarakat, terutama totobet netizen Indonesia agar tak menghujat Filipina terkait penyelenggaraan SEA Games 2019 di Filipina.Lebih jauh Zainuddin juga meminta masyarakat untuk terus memberi dukungan walaupun terjadi berbagai masalah.