Indonesia peringkat 61 kategori kemahiran berbahasa Inggris
Deskripsi singkat: Berdasarkan studi yang dilakukan EF EPI Indonesia berada pada peringkat 61 pada kategori kefasihan berbahasa Inggris.
Studi EF English Proficiency Index (EF EPI) sudah mempublikasikan data tentang tingkat kemahiran berbahasa Inggris orang dewasa pada 100 negara serta kawasan dunia di tahun ini. Pada data tersebut diketahui Indonesia berada pada rangking ke-61 yang dapat dikatakan menurun dibandingkan tahun lalu.
Bila skor Indonesia di tahun lalu mencapai 51,59, tahun ini menjadi 50,06. Sementara di kawasan negara ASEAN, Indonesia berada di posisi ke-5. Sementara hasil yang didapat oleh Singapura adalah 66,82, Vietnam 51,57, Malaysia 58,55, dan Filipina 60,04.
Cara mengambil data EF English Proficiency Index (EF EPI)
Dr.Minh Tran, Executive Director of Academic Affairs & Partnership EF menyatakan bahwa data yang diperoleh tersebut didapatkan dari analisa tes bahasa Inggris yang dikerjakan oleh 2.3 juta peserta yang turut serta dalam tes online EF Standart English Test.
Dalam suatu gelaran acara di Jakarta, Minh menyatakan bahwa jumlah relawan yang mengikuti EF Standard English Test (EF SET) tahun ini mengalami peningkatan 77% bila dibandingkan tahun lalu. Delapan partisipan terbaru tersebut berasal dari negara Sudan, Paraguay, Nepal, Maladewa, Kirgiztan, Kenya, Pantai Gading, dan Bahrain.
Data yang didapatkan dari hasil tes memperlihatkan skor kemahiran berbahasa Inggris secara umum di berbagai negara di dunia tetap stabil.
Di dalam negeri sendiri tingkat kemahiran berbahasa Inggris yang terbaik adalah di Bali (54,46), ibukota (54,26,), Yogyakarta (53,02), serta kota-kota lain di Jawa Barat dengan skor 51.97. Beberapa wilayah di Indonesia juga mengalami kenaikan skor yang cukup menyolok yaitu Yogyakarta yang berhasil mendudui rangking pertama dari 23 provinsi lain di tanah air.
Lebih lanjut Minh mengatakan bahwa di era revolusi industry ini kemampuan bahasa Inggris adalah salah satu kompetensi yang wajib dimiliki. Siapa pun yang ingin berkompetisi pada Revolusi Industri 4.0 seharusnya mengupayakan untuk meningkatkan kualitas SDM, dan ini salah satunya dengan mempunyai kompetensi Bahas Inggris yang baik.
Semakin jago berbahasa Inggris gaji semakin besar
Faktanya, tingkat kemampuan Bahasa Inggris berbanding lurus dengan besarnya penghasilan individu. Demikian sesuai data dari EF English Profiency Index 2019. Alasannya adalah seseorang akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mengakses jaringan yang semakin luas, koneksi, studi kasus, serta ide-ide. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Minh Tran.
Pernyataan tersebut disetujui oleh Vena Annis, mantan International Broadcaster of VOA yang merasakan betul bagaimana kepiawaiannya dalam berbahasa Inggris mendorong kemajuan kariernya. Sejak SMA Vena memang sudah berniat untuk belajar ke luar negeri demi meningkatkan slot gacor hari ini mudah menang kompetensi Bahasa Inggrisnya. Hal ini dilakukannya dengan mengikuti ujian pertukaran pelajar ke Amerika dan berhasil diraihnya.
Meski pada awalnya merasa senang mendapatkan kesempatan tersebut tetapi tiba di negara tujuan dirinya mengaku takut salah bicara Bahasa Inggris karena merasa belum lancar. Adaptasi tersebut berjalan selama satu bulan hingga akhirnya di bulan kedua dirinya mulai berani menyampaikan pendapat dan berbicara.
Hal ini ternyata karena Vena termotivasi untuk memperkenalkan tanah airnya serta memperbaiki stereotype yang keliru tentang orang Indonesia selama ini. Sejak saat itulah Vena menemukan peluang demi peluang terbuka baginya. Dirinya mengaku lebih mudah mendapatkan informasi, sering diajak traveling oleh teman-temannya, serta memperoleh banyak pengalaman mengesankan.
Rinaldi Nurpratama sejak kecil juga telah terbiasa berdialog dalam Bahasa Inggris di keluarganya. Pengusaha kuliner muda ini merasa kemampuan bahasa Inggrisnya sangat membantu untuk memperluas jaringan usahanya terutama pada era kompetisi global sebagaimana saat ini.